Dosen Urindo Ajak Para Lansia Membuat Pupuk Organik

Penulis Rama Saputra Kategori : Penelitian dan PKM

Penelitian dan PKM
Tahun 2021 Jumlah Sampah di Indonesia Mencapai 21,88 Juta Ton. Dari Jumlah Tersebut Sebanyak 42,23% Merupakan Sampah dari Rumah Tangga.
Sampah rumah tangga dapat menimbulkan masalah bila tidak ditangani dengan baik. Terlebih jumlahnya bertambah banyak setiap tahun. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021 jumlah sampah di Indonesia mencapai 21,88 juta ton. Dari jumlah tersebut sebanyak 42,23% merupakan sampah dari rumah tangga.

Para lansia di perkotaan bisa membantu mengurai sampah rumah tangga tersebut menjadi kompos. Sisa makanan seperti nasi, sayuran, maupun makanan lain tidak akan terbuang sia-sia karena bisa diolah menjadi kompos. Untuk menyosialisasikan pemanfaatan sampah rumah tersebut dua pengajar Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia (Urindo) Jakarta, Reni Nurjasmi dan Maria Aditia Wahyuningrum mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan melakukan sosialisasi budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) dan pembuatan kompos limbah rumah tangga kepada para lansia di RT 8/3 Gandaria Utara Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

“Potensi limbah rumah tangga di perkotaan sebagai kompos belum dikelola secara optimal padahal kompos dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi bagi tanaman yang dibudidayakan di perkotaan. Lansia sebagai masyarakat perkotaan dapat diberdayakan untuk mengelola limbah rumah tangga sebagai kompos dan memanfaatkannya kembali dalam budidaya tanaman buah organik,” jelas Reni.

Selain berdampak pada ketersediaan pangan keluarga, lanjut Reni, kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan kesehatan serta melatih dan menjaga kemampuan motorik lansia. Budidaya tanaman buah organik juga membantu lansia meningkatkan kepercayaan diri dan memunculkan rasa puas ketika tanaman yang mereka tanam dapat tumbuh. Lansia akan lebih mampu mengontrol hidup dalam kegiatan sehari-hari.

Kegiatan yang juga didukung Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Urindo) tersebut dihadiri 20 ibu lansia yang diharapkan bisa memberi contoh kepada kaum ibu di sekitarnya. Menurut Reni, pertanian perkotaan identik dengan pertanian organik. Oleh karena itu, limbah rumah tangga sangat potensial dikelola menjadi kompos yang dapat bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tabulampot yang dibudidayakan masyarakat perkotaan.

Sedangkan Tia, sapaan Maria Aditia menjelaskan, budidaya tabulampot oleh masyarakat perkotaan merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan buah-buahan secara mandiri di perkotaan.

“Ketersediaan buah di perkotaan juga akan memutus ketergantungan terhadap daerah luar kota ataupun perdesaan. Perkotaan tidak akan mengalami kelangkaan buah akibat cuaca buruk di sentra produksi,” jelas Tia.

Dikatakan Tia, kualitas buah yang diproduksi perkotaan tentu lebih baik karena lebih segar karena dipanen sendiri dan dapat langsung dikonsumsi.

Baca Selengkapnya : https://wartajmi.com/komunitas/2023/02/22/para-lansia-membuat-pupuk/
Back to Home